Rabu, 26 Juni 2013

Buat Renungan


Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk yang
cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang ,
sayap itu antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000
sayap).
Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata:
"Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang
lebih baik daripada aku?."Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. "Tidak"
Kemudian Jibrail as berdiri serta solat dua rakaat kerana syukur kepada
Allah S.W.T dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun.
Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT berfirman
yang bermaksud.  "Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi  di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia
yang  paling aku cintai, namanya Muhammad.' Dia mempunyai umat yang
lemah dan sentiasa berdosa,sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran
mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi
kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih
sukai dari solatmu  itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu,
sedangkan kamu  mengerjakan solat bukan atas perintahKu."

Kemudian Jibrail as berkata: "Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan
kepada mereka sebagai imbalan ibadat mereka?"

Lalu Allah berfirman yang bermaksud. "Ya Jibrail, akan Aku  berikan
syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal..."

Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga  Ma'waa.
Setelah Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah  Jibrail  as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua  sayapnya dia boleh menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah  malaikat jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan  lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah  bayangan  sebuah pohon dan dia sujud  kepada Allah SWT lalu ia berkata  dalam sujud :
 "Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau
sepertiganya, atau seperempatnya?"
Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud. "Wahai Jibrail, kalau kamu
dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan
kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang
tlah kamu lakukan, niscaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh
dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad
terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan.....

"Marilah sama2 kita fikirkan dan berusaha lakukan... Sesungguhnya Allah
S.W.T telah menyembunyikan enam perkara yaitu :

1. Allah S.W.T telah menyembunyikan Ridho-Nya dalam taat.
2. Allah S.W.T telah menyembunyikan Murka-Nya di dalam maksiat.
3. Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam  Al-Quran.
4. Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.
5. Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling utama di dalam solat (yang
lima waktu).
6. Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat di dalam semua hari.
Semoga kita mendapat berkat daripada ilmu ini. Wallahualam

Kalau kamu salah se'orang yang selalu mempunyai niat baik dan rajin... Tolong sebarkan cerita ini kepada saudara Muslim, Muslimat yang lain agar menjadi renungan dan pelajaran kepada kita semua.
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang  yang
mengajarnya meskipun dia sudah meninggal dunia..

Apakah Saya menikah dengan orang yang tepat..?


SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan
pasangan anda.
Telepon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian
sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
bersemangat, begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu
spontan. Ngga perlu berbuat apapun.
Makanya dikatakan "jatuh" cinta!
Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan ekspresi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah.
Sesuatu yang pasif dan spontan.
Tapi?


Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar,
perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.
Perlahan tapi pasti.. telepon darinya menjadi hal yang merepotkan,
belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang bersemangat
bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang ada…
Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda,
anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan,
pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan
pada tahapan-tahapan selanjutnya.
Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?"
mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya..
Nah lho!


Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami
eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.
Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu
dan mencari pelampiasan diluar.
Berbagai macam cara, bentuk, dan ukuran untuk pelampiasan ini.
Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.
Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-
hal yang menyolok lainnya.
Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya
ada didalam pernikahan itu sendiri.


Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya.
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh,
Anda bisa!
Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu anda akan
merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan
mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah
anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati
keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus...


Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT,
NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR
MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.
Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
berjalan dengan baik .
Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI


Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan
ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti
gaya Grafitasi),
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat
tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga
juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita
bisa "MEMBUAT" cinta, bukannya "JATUH".
Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
sebuah DECISION,
dan bukan cuma PERASAAN..!


jika ia sebuah cinta.....
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak menyiksa..
namun senantiasa menguji..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan hati..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar mata..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba memenangi..
jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir dengan kekayaan dan
kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan
kesetiaan..


CINTAILAH pasangan anda, seperti anda INGIN DICINTAI olehnya…
SETIALAH pada pasangan anda, seperti anda INGIN MENDAPATKAN KESETIAANNYA…

Selasa, 25 Juni 2013

Pengaruh dan bahaya berbuat maksiat




Bahaya maksiat bagi jiwa, hati, dan jasmani manusia tidaklah kecil. Hanya Allah lah yang mengetahui seluruhnya. Diantara beberapa yang kita ketahui adalah sebagai berikut.

  1. Maksiat Menghalangi Ilmu Pengetahuan

Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan kedalam hati. Namun, kemaksiatan dalam diri kita dapat menghalangi dan memadamkan cahaya tersebut. Karena itu, tatkala Imam Syafi’i duduk di hadapan Imam Malik untuk belajar, Imam Malik sangat kagum akan kecerdasan dan daya hafalnya hingga beliau bertutur, “Aku melihat Allah telah menyiratkan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.”. Imam Syafi’i bertutur :
                              Aku mengadu tentang kelemahan
                                    Hafalanku yang buruk
                                    Dia memberiku bimbingan
                                    Untuk meninggalkan kemaksiatan
                                    Seraya berkata “ Ketauhilah,
                                    Ilmu adalah karunia. Dan
                                    Karunia Allah tidak diberikan
                                    Kepada si pelaku dosa dan kemaksiatan.”

  1. Maksiat  Menghalangi Rezeki

Di dalam musnad Ahmad disebutkan :

“ Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya. “

Jika ketakwaan merupakan penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkannya dapat menimbulkan kefakiran. Tidak ada satupun yang memudahkan rezeki Allah kecuali dengan meninggalkan maksiat.

  1. Maksiat Menimbulkan Jarak dengan Allah

Jauh  atau sunyinya hati seorang manusia dari cahaya Allah disebabkan oleh perbuatan maksiatnya. Tidak ada perbuatan meninggalkan dosa yang dapat menghilangkan kesunyian tersebut kecuali berwaspada dari perbuatan maksiat. Seorang yang berakal tentu akan dengan mudah meninggalkan kesunyian tersebut. Diriwatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang yang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif itu berpesan, “ Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah. Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa.”

  1. Maksiat Menjauhkan Pelaku Dengan Orang Lain

Kemaksiatan dapat menjauhkan seorang manusia dengan manusia yang lain, lebih-lebih dengan golongan yang baik. Semakin kuat tekanan perasaan tersebut, semakin jauhlah dia dari mereka dan semakin terhalangi berbagai mamfaat dari mereka; akhirnya dia semakin mendekati syaitan. Kesunyian dan kegersangan itu semakin menguat hingga berpengaruh pada hubungan dia dengan istri dan anak-anaknya, juga antara dia dengan nuraninya sendiri. Seorang Salaf berkata “ Sesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada perilaku binatang dan istriku.”

  1. Maksiat Menyulitkan Urusan

Seorang pelaku maksiat akan menghadapi kesulitan dalam mengatasi segala masalahnya sebagaimana ketakwaan yang dapat memudahkan segala urusan. Karenanya, sungguh mengherankan jika seorang hamba sulit menghampiri pintu-pintu kebenaran sementara penyebabnya tidak dia ketahui

  1. Maksiat Menggelapkan Hati

Pelaku maksiat akan senantiasa mengalami kegelapan hati seperti gelapnya malam. Ketaatan itu cahaya sedangkan kemaksiatan adalah gelap gulita. Ibnu Abbas r.a berkata :
“Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kelapangan rezeki, kekuatan badan, kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidak ceriaan pada raut muka , kegelapan di kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki, dan kebenciaan makhluk.”

  1. Maksiat Melemahkan Hati dan Badan

Jika kemaksiatan itu dianggap dapat melemahkan hati, itu sudah tidak diragukan lagi, bahkan kelemahan itu tidak akan lenyap sampai mati. Dan jika kemaksiatan dikatakan dapat melemahkan badan, itu karena kekuatan badan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat, kuatlah badannya. Sedangkan, bagi pelaku maksiat, walaupun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah jika kekuatan itu sedang ia butuhkan., sehingga kekuatan  yang ada pada dirinya sering menipu dirinya sendiri. Renungkan saja ketika kekuatan fisik bangsa Persia dan Romawi yang telah menipu mereka padahal mereka sangat membutuhkannya. Akhirnya, mereka ditaklukkan oleh ahli iman melalui kekuatan fisik dan hatinya.

  1. Maksiat Menghalangi  Ketaatan

Dosa dan maksiat akan menghalangi si pelaku dari ketaatan sehingga ia akan memutuskan ketaatan yang lain, dan terputuslah jalan ketaatan selanjutnya. Begitulah seterusnya. Akhirnya, putuslah setiap ketaatan yang nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya. Hal itu layaknya  seseorang yang satu kali makan tetapi mengalami sakit berkepanjangan dan menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih baik.

  1. Maksiat Memperpendek Umur dan Menghapus Keberkahan

Jika kebajikan dikatakan dapat menambah umur, otomatislah, maksiat dapat mengurangi umur. Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Sementara itu tak ada yang namanya hidup kecuali jika dihabiskandengan ketaatan, ibadah, cinta, dan dzikir kepada Rabbnya, serta mementingkan keridhaan-Nya.

  1. Maksiat Menumbuhkan Maksiat Lain

Pada dasarnya, manusia yang sudah terperangkap dalam kemaksiatan akan merasa sulit untuk keluar dan melepaskan diri darinya sebagaimana diucapkan oleh ulama salaf ini :

“Di antara dampak negatif keburukan adalah menimbulkan keburukan yang lain. Sedangkan, pengaruh kebaikan adalah mendatangkan kebaikan berikutnya. Maka, jika seorang hamba melakukan suatu kebaikan, kebaikan yang lainnya  akan meminta untuk dilakukan, begitu seterusnya hingga hamba tersebut memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dan kebaikan yang tidak sedikit. Begitu juga halnya dengan keburukan. Dengan demikian, ketaatan dan kemaksiatan merupakan sifat yang kokoh dan kuat serta menjadi kebiasaan yang teguh pada diri si pelaku.”

  1. Maksiat Mematikan Bisikan Hati Nurani

Inilah bahaya maksita yang paling menakutkan karena kemaksitan dapat menyebabkan putusnya-secara perlahan-lahan-keinginan untuk bertobat, hingga habislah sama sekali. Jika meninggal, setengahnya pun tak akan pernah dia bertobat kepada Allah. Justru dia datang dengan istighfar dan tobat gaya pendusta yang hanya di bibir sedangkan hatinya masih terus-menerus terjerat kemaksiatan yang masih tetap dijalaninya. Inilah penyakit yang paling berbahaya dan paling dekat dengan kebinasaan.

12. Maksiat Menghilangkan Keburukan Maksiat Itu Sendiri
 Jika kemaksiatan sudah menghilangkan anggapan bahwa kemaksiatan itu merupakan suatau keburukan, kemaksiatan akan menjadi adat kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan pelakunya tidak memiliki rasa malu. Orang-orang fasik berpendapat  bahwa hal ini merupakan puncak kebahagian dan kebanggaan sehingga dengan bangganya dia berkata, “ Hai Fulan, semalam aku telah berbuat anu….’ Orang seperti ini tidak akan peduli dengan cemoohan orang lain. Dengan begitu, baginya jalan tobat sudah tertutup dan pintu-pintunya telah terkunci. Sehubungan degan itu, Rasulullah S>A>W bersabda :
“Setiap Ummatku dimaafkan kecuali yang bermaksiat terang-terangan. Diantara maksiat terang-terangan adalah seorang hamba dengan bangga menceritakan perbuatan maksiatnya, padahal Allah telah menutupinya. Dia berkata “ Hai Fulan, kemarin aku berbuat anu..anu..” dengan begitu sebenarnya dia telah mengoyak kehormatan dirinya sendiri, padahal Allah telah menutupinya semalam-malaman.